Jumat, 28 Agustus 2015

Memahami Diafragma, Shutter Speed, dan ISO bagi Fotografer Pemula


Kamera refleks lensa tunggal‎ (bahasa Inggris: Single-lens reflex (SLR) camera) adalah kamera yang menggunakan sistem jajaran lensa jalur tunggal untuk melewatkan berkas cahaya menuju ke dua tempat, yaitu Focal Plane dan Viewfinder, sehingga memungkinkan fotografer untuk dapat melihat objek melalui kamera yang sama persis seperti hasil fotonya. Hal ini berbeda dengan kamera non-SLR, dimana pandangan yang terlihat di viewfinder bisa jadi berbeda dengan apa yang ditangkap di film, karena kamera jenis ini menggunakan jajaran lensa ganda, 1 untuk melewatkan berkas cahaya ke Viewfinder, dan jajaran lensa yang lain untuk melewatkan berkas cahaya ke Focal Plane.

Kamis, 27 Agustus 2015

Pengenalan Kamera Video


Definisi Kamera Video
Kamera Video adalah perangkat perekam gambar video yang mampu menyimpan gambar digital dari mode gambar analog. Kamera Video termasuk salah satu produk teknologi digital, sehingga disebut pula salah satu perangkat digitizer yang memiliki kemampuan mengambil input data analog berupa frekuensi sinar dan mengubah ke mode digital elektronis.
Video/Film adalah rangkaian banyak Frame gambar yang diputar dengan cepat. Masing-masing Frame merupakan rekaman dari tahapan-tahapan dari suatu gerakan. Semakin cepat perputarannya semakin halus gerakannya, walaupun sebenarnya terdapat jeda antara frame namun kita sebagai manusia tidak bisa menangkap jeda tersebut.
Standard broadcast video
Standard
Ragion
Frame per second (FPS)
Secam
Prancis, Timur tengan dan Afrika
25 fps
PAL
Indonesia, China, Australia, Uni Eropa
25 fps
NTSC
Amerika,Jepang, Kanada, Mexico, dan Korea
29,97 fps
Video Analog adalah Gambar dan Audio direkam dalam bentuk sinyal Magnetik pada pita magnetik.
Video Digital adalah juga serupa dengan Video analog, gambar dan sura digital direkam dalam pita magnetic, tetapi menggunakan sinyal digital berupa kombinasi angka 0 dan 1.
Teknik Penyuntingan Video
Teknik Linear dilakukan dengan memotong-motong bahan video yang diberi istilah klip dan disusun dengan menggunakan video player dan perekam (VCR-Video Cassete Recorder), bisa juga menggunakan dua player bila kita ingin memasukan effect, sehingga bisa diatur sesuai dengan potongan yang ada.
Teknik Non-Linear, serupa dengan linear kita memotong-motong klip dalam editing, tetapi jauh lebih mudahkarena tinggal drag and droptanpa kerja dari nol, begitu juga untuk memasukan effect, kita tinggaldrag and drop dengan effect yang sudah tersedia. Bahkan kita dapat mengatur dengan mudah durasi dari effect yang kita pakai.
Format dalam kamera video dibagi atas 2 bagian :
1.   Analog format yang terdiri dari standar VHS,VHS-C, Super VHS, Super VHS-C, 8mm, Hi-8
2.   Digital format yang terdiri dari MiniDV,Digital8, DVD
Komputer yang dianjurkan untuk editing video terdiri dari :
1.   PC sekelas P4 atau AMD Athlon, sebaiknya menggunakan teknologi Hyper Trading.
2.   Capture Video Card dan Port, Contoh : Pinacle, Port Fire Wire IEEE 1394, USB2, digunakan untuk proses transfer dari camcoder ke PC.
3.   Kabel Firewire atau USB
4.   Harddisk, untuk pengolahan Video Intensif lebih baik menggunakan SCSI Harddisk, sedangkan untuk yang standar gunakan saja HDD serial ATA, Putaran HDD minimal 7200 rpm.
5.   Sound Card
6.   VGA card
7.   CD-ROM dan CD-RW/DVD-RW
Performa video kamera (camcoder) dilihat dari :
1.   Analisa gambar bergerak = kualitas gambar bergerak yang telah direkam
2.   Titik lemah resolusi = menetukan nilai yang horizontal dan vertikal, dan hanya sedikit menguji warna warni
3.   White balance = untuk daylight dan sinar lampu dengan menggunakan testchart yang telah distandarisasi dan selanjutnya melakukan penilaian true color
4.   Menghitung noise = perbandingan antara signal dan noise power dituliskan dalam decibel (dB), semangkin tinggi nilai dBnya berarti semangkin tinggi noise distance dan semakin baik pula gambar videonya
5.   Cahaya sensitif = Berapa lama waktu yang dibutuhkan camcoder untuk menyesuaikan ulang kecerahan, semakin lama ulang waktu penyesuaian semakin buruk pula setting diafragma otomatisnya
6.   Kompresi kontra kerugian = Perbedaan antara rekaman dengan aslinya
7.   Kualitas gambar dalam uji ketahanan
Macam-Macam Kamera Video
Macam-macam video dilihat dari fungsinya dapat dibedakan menjadi :
1.   Camera Standar Broadcast
2.   Camera Semi Broadcast
3.   Camera Home Use
4.   Camera handy Cam
Pembagian berdasarkan format kamera video
1.   Camcoder
2.   Camcoder MiniDV
3.   Camcoder DVD
Bagian-Bagian Kamera Video

Bagian-bagian Kamera video :
1.   Penutup lensa
2.   Layar LCD
3.   Tombol pembuka layar LCD
4.   Tombol volume
5.   Batery
6.   Pengunci batery
7.   Tombol power
8.   Tombol start/stop merekam
9.   Jek memasukan listrik dari adaptor
10.         Tempat memesang tali handy camera Lensa
11.         Informasi batery
12.         Tombol lampu
13.         Tombol untuk memilih kualitas warna
14.         Lensa
15.         Mikrop

Selasa, 18 Agustus 2015

PENGOLAHAN AUDIO

A.    PENGERTIAN AUDIO
            Audio Dalam sistem komunikasi bercirikan video, sinyal elektrik digunakan untuk membawa unsur bunyi. Istilah ini juga biasa digunakan untuk menerangkan sistem-sistem yang berkaitan dengan proses perekaman dan transmisi yaitu sistem pengambilan/penangkapan suara, sambungan transmisi pembawa bunyi, amplifier dan lainnya.
B.     MACAM-MACAM AUDIO
            Audiovisual Perangkat soundsistem yang dilengkapi dengan penampilan gambar, biasanya digunakan untuk presentasi, home theater, dsb.
1.      Audio Streaming
            Istilah yang dipergunakan untuk mendengarkan siaran secara live melalui Internet. Berbeda dengan cara lain, yakni men-download file dan menjalankannya di komputer kita bila download-nya sudah selesai, dengan streaming kita dapat mendengarnya langsung tanpa perlu mendownload file-nya sekaligus. Ada bermacam-macam audio streaming, misalnya Winamp (mp3), RealAudio (ram) dan liquid radio.
2.      Audio response
             Suara yang dihasilkan oleh komputer.Output pembicaraan yang dihasilkan komputer untuk menanggapi input jenis khusus, misalnya permintaan nomor telepon.
3.      Audio Oscillator
            Merupakan produk dari perusahaan Hewlett Packard yang pertama. Produk ini digunakan oleh Walt Disney Studios dalam pembuatan filmnya yang berjudul Fantasia.
4.      AudioModem Riser
            Sebuah kartu plug-in untuk motherboard Intel yang memuat sirkuit audio dan atau sirkuit modem. AMR memuat fungsi-fungsi analog (kode-kode) yang dipelukan untuk operasi modem dan atau audio.

Senin, 17 Agustus 2015

Memaksimalkan fungsi Curve dalam Photoshop


Mulai dari jaman photoshop 7 sampe photoshop cs6, Curve tetap menjadi andalan Julliet untuk mengedit foto. Simak dialog berikut:
Romeo: Jull, kamu kalo ngedit di photoshop 7, seringnya pake tool apa sih?
Julliet: Curve.
Romeo: Foto-foto saya banyak yang gelap, biasanya kamu ngeditnya pake apa?
Julliet: Curve.
Romeo: Nambah kontras pada foto?
Julliet: Curve.
Romeo: Lha kalo White Balancenya agak ngaco gitu, koreksinya kamu pake apa?
Julliet: Curve.

Dari dialog diatas, bisa dikatakan Curve itu bersifat palugada (apa lu mau gue ada). Mulai dari pengaturan daerah shadow highlight sampai dengan koreksi warna. Mari kita kupas Curve mulai dari dasarnya.

AKSES
Fungsi Curve dapat diaktif melalui: image --> Adjustments --> Curves. Atau dengan shortcut +M pada mac atau CTRL+M pada windows. Cara lain adalah dengan mengakses curve di panel Layers. Dengan cara ini, curve akan tampil sebagai layer. Hal ini memudahkan kita dalam masking.



DASAR CURVE : INPUT = OUTPUT
Dengan berdasarkan atas informasi pada histogram, Curve bertugas mengatur nilai-nilai atau intensitas pada daerah shadow, mid, dan highlight dengan menaikkan atau menurunkan kurva.
(Sedikit review: nilai pixel 0 adalah hitam pekat, 127 adalah daerah abu-abu, 255 adalah putih murni)
Dengan dasar nilai pixel dari 0 - 255, kita bisa memperkirakan seberapa besar perubahan yang mau dilakukan. Jangan terlalu tajam dalam menaikkan atau menurunkan kurva, karena akan mengakibatkan hilangnya detail pada daerah-daerah tertentu.

Pada satu titik yang anda edit, anda perlu melihat angka yang ada pada kolom Input dan Output. Pada contoh dibawah, saya mengubah sebuah titik dengan nilai 76 (pada daerah shadow) menjadi 51. Artinya pixel yang mempunyai nilai 76 akan turun menjadi 51, dengan kata lain foto yang saya edit akan lebih gelap.


Menambah Kontras
Formasi kurva yang sering digunakan untuk menambah kontras adalah S-curve, dimana dengan menaikkan kurva di daerah highlight dan menurunkan kurva pada daerah shadow. Konsekuensi dari S-curve adalah hilangnya detail pada daerah shadow. Namun dengan adanya Curve sebagai layers, maka kita bisa melakukan masking pada daerah shadow tersebut.

Menerangkan Foto
Fungsi curve untuk menerangkan foto atau menambah intensitas cahaya sangat mudah dilakukan. Hal pertama yang dilakukan adalah melihat histogram foto. Jika ada clipping area (seperti contoh dibawah), cukup dengan menggeser slider highlight ke area yang ada informasi highlight-nya.


Berikut adalah hasil setelah saya geser slider highlight ke kiri dan menambahkan S-Curve untuk menambah kontras pada langit. Menggeser slider highlight ataupun shadow fungsinya hampir sama ketika kita menggeser highlight slider di level.


Mengubah White Balance
Curve bisa sebagai pengatur White Balance. Ada cara cepat untuk mendapatkan WB dalam Curve, yaitu dengan menggunakan White color Sampler. Tool ini akan mengubah informasi pada channel RGB foto sesuai dengan dimana White Color Sampler di klik. Dalam foto dibawah, saya meng-klik awan yang terang, dengan asumsi awan tersebut memiliki warna asli putih. Dengan sekali klik, foto yang tadinya gelap dan mempunyai WB yang kurang tepat, langsung berubah sesuai dengan keinginan saya: mempunyai tone warna yang hangat dan sedikit lebih terang. Dalam panel Curve bisa kita lihat channel RGB langsung berubah posisi, jika mau menaambah kontras, tinggal menambahkan S-Curve saja.

Cara kedua mengganti WB adalah dengan mengubah channel Red, Green dan Blue satu per satu. Buka tool Curve, diatas kolom histogram ada panel channel, disinilah saya mengubah channel RGB satu per satu. Dengan menurunkan sedikit channel Red dan Green, serta menaikkan kurva pada channel Blue, saya mendapatkan WB yang saya inginkan, karena memang seperti itu keadaannya saat saya motret. Setelah mengubah semua channel, kembalilah ke channel RGB, lalu jika merasa kurang kontras, atau kurang terang, maka tinggal mengubah kurva utama (berwarna hitam) dengan formasi S-curve atau sesuai selera. Berikut contohnya:

Memaksimalkan penggunaan satu flash untuk membuat foto lebih berdimensi

Dalam berbagai percakapan antara sesama fotografer seringkali dimunculkan topik bagaimana membuat foto menjadi lebih berdimensi, dan biasanya setelah itu akan berlanjut pembicaraannya mengenai penggunaan flash maupun lampu studio untuk membuat sebuah foto tersebut menjadi lebih berdimensi.Sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan foto yang berdimensi? Jawaban sederhana dari pertanyaan tersebut adalah foto tidak flat/datar serta tidak membosankan. Kalau mau jawaban detailnya, hmmmm… saya susah mengungkapkan, tapi bisa merasakannya. Hehehe… Karena saya bukan seorang fotografer akademisi, mari kita coba membahas sedikit dan berbagi sedikit tips praktis untuk hal ini.
Banyak cara membuat foto tersebut terlihat lebih berdimensi, salah satunya adalah dengan memperhatikan pencahayaan. Selain penggunaan cahaya yang ada (available light), umumnya fotografer menggunakan tambahan artifisial light berupa lampu studio atau speed light yang dikenal juga dengan istilah Flash. Penggunaan flash ini biasanya lebih mudah dan efisien, orang menyebut dengan nama teknik Strobist dan dalam satu pemotretan jumlah flash yang digunakan bisa beragam jumlahnya, bisa satu, dua, tiga hingga lebih untuk membuat foto sesuai dengan yang diinginkan.
Agar lebih sederhana dan mudah dimengerti, saat ini saya mau coba berbagi dengan cara membahas foto yang dibuat dengan bantuan satu flash saja terlebih dahulu.

Jumat, 14 Agustus 2015

Tata Cahaya Dalam Multimedia

Pengertian Tata Cahaya

Tata cahaya adalah seni pengaturan cahaya dengan mempergunakan peralatan pencahayaan agar kamera mampu melihat obyek dengan jelas, dan menciptakan ilusi sehingga penonton mendapatkan kesan adanya jarak, ruang, waktu dan suasana dari suatu kejadian yang dipertunjukkan dalam suatu pementasan. Seperti halnya mata manusia, kamera video membutuhkan cahaya yang cukup agar bisa berfungsi secara efektif. Dengan pencahayaan penonton akan bisa melihat seperti apa bentuk obyek, di mana dia saling berhubungan dengan obyek lainnya, dengan lingkungannya, dan kapan peristiwa itu terjadi.

Kerja kamera elektronik sangat dipengaruhi oleh sistem pencahayaan . Hal ini sesuai dengan karakter sistem proses perekaman gambar oleh kamera elektronik, sehingga masalah-masalah mengenai tata cahaya sangatlah penting peranannya dalam sebuah kegiatan perekaman gambar.
Cahaya menurut sumbernya dibedakan dalam Cahaya bersumber dari alam, seperti cahaya matahari ( natural light/daylight) dan Cahaya yang diciptakan atau bersumber dari lampu, api (artifisial light/tungsten).

Sumber cahaya itu sendiri mempunyai karakteristik jenis cahaya dan intensitas cahaya yang bermacam-macam. Kita abaikan dulu permasalahan ini, kita coba untuk memperlakukan sebuah sistem yang aplikatif terhadap kerja kamera.Seperti teori dasar tata cahaya. Dalam setiap pengambilan gambar dipengaruhi oleh kondisi tata cahaya yang ada, apapun kondisinya tetapi hasilnyapun juga mengikuti kondisi tata cahaya tersebut. Namun untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal maka kita dapat mengikuti teori dasar tata cahaya yang berlaku, walaupun pada praktek kerja kita dapat mengembangkan kreasi kita sesuai keinginan dan hasil yang akan dicapai.


Fungsi Dari Pencahayaan

Tata cahaya yang hadir di atas panggung dan menyinari semua objek sesungguhnya menghadirkan kemungkinan bagi sutradara, aktor, dan penonton untuk saling melihat dan berkomunikasi. Semua objek yang disinari memberikan gambaran yang jelas kepada penonton tentang segala sesuatu yang akan dikomunikasikan. Dengan cahaya, sutradara dapat menghadirkan ilusi imajinatif. Banyak hal yang bisa dikerjakan bekaitan dengan peran tata cahaya tetapi fungsi dasar tata cahaya ada empat, yaitu penerangan, dimensi, pemilihan, dan atmosfir (Mark Carpenter, 1988).

- Penerangan. Inilah fungsi paling mendasar dari tata cahaya. Lampu memberi penerangan pada pemain dan setiap objek yang ada di atas panggung. Istilah penerangan dalam tata cahaya panggung bukan hanya sekedar memberi efek terang sehingga bisa dilihat tetapi memberi penerangan bagian tertentu dengan intensitas tertentu. Tidak semua area di atas panggung memiliki tingkat terang yang sama tetapi diatur dengan tujuan dan maksud tertentu sehingga menegaskan pesan yang hendak disampaikan melalui laku aktor di atas pentas.

- Dimensi. Dengan tata cahaya kedalaman sebuah objek dapat dicitrakan. Dimensi dapat diciptakan dengan membagi sisi gelap dan terang atas objek yang disinari sehingga membantu perspektif tata panggung. Jika semua objek diterangi dengan intensitas yang sama maka gambar yang akan tertangkap oleh mata penonton menjadi datar. Dengan pengaturan tingkat intensitas serta pemilahan sisi gelap dan terang maka dimensi objek akan muncul.

- Pemilihan. Tata cahaya dapat dimanfaatkan untuk menentukan objek dan area yang hendak disinari. Jika dalam film dan televisi sutradara dapat memilih adegan menggunakan kamera maka sutradara panggung melakukannya dengan cahaya. Dalam pementasan tertentu, penonton secara normal dapat melihat seluruh area panggung, untuk memberikan fokus perhatian pada area atau aksi tertentu sutradara memanfaatkan cahaya. Pemilihan ini tidak hanya berpengaruh bagi perhatian penonton tetapi juga bagi para aktor di atas pentas serta keindahan tata panggung yang dihadirkan.

- Atmosfir. Yang paling menarik dari fungsi tata cahaya adalah kemampuannya menghadirkan suasana yang mempengaruhi emosi penonton. Kata “atmosfir” digunakan untuk menjelaskan suasana serta emosi yang terkandung dalam peristiwa lakon.Tata cahaya mampu menghadirkan suasana yang dikehendaki oleh lakon. Sejak ditemukannya teknologi pencahayaan panggung, efek lampu dapat diciptakan untuk menirukan cahaya bulan dan matahari pada waktu-waktu tertentu. Misalnya, warna cahaya matahari pagi berbeda dengan siang hari. Sinar mentari pagi membawa kehangatan sedangkan sinar mentari siang hari terasa panas. Inilah gambaran suasana dan emosi yang dapat dimunculkan oleh tata cahaya.

Jenis Jenis Sumber Cahaya

1. Pencahayaan Alami
Pencahayaan alami adalah sumber pencahayaan yang berasal dari sinar matahari. Sinar alamimempunyai banyak keuntungan, selain menghemat energi listrik juga dapat membunuh kuman. Untukmendapatkan pencahayaan alami pada suatu ruang diperlukan jendela-jendela yang besar ataupundinding kaca sekurang-kurangnya 1/6 daripada luas lantai.

Sumber pencahayaan alami kadang dirasa kurang efektif dibanding dengan penggunaan pencahayaanbuatan, selain karena intensitas cahaya yang tidak tetap, sumber alami menghasilkan panas terutamasaat siang hari. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan agar penggunaan sinar alami mendapatkeuntungan, yaitu:

- Variasi intensitas cahaya matahari
- Distribusi dari terangnya cahaya
- Efek dari lokasi, pemantulan cahaya, jarak antar bangunan
- Letak geografis dan kegunaan bangunan gedung.

2. Pencahayaan Buatan
Pencahayaan buatan adalah pencahayaan yang dihasilkan oleh sumber cahaya selain cahaya alami.Pencahayaan buatan sangat diperlukan apabila posisi ruangan sulit dicapai oleh pencahayaan alami atausaat pencahayaan alami tidak mencukupi. Fungsi pokok pencahayaan buatan baik yang diterapkansecara tersendiri maupun yang dikombinasikan dengan pencahayaan alami adalah sebagai berikut:

- Menciptakan lingkungan yang memungkinkan penghuni melihat secara detail serta terlaksananya tugasserta kegiatan visual secara mudah dan tepat
- Memungkinkan penghuni berjalan dan bergerak secara mudah dan aman- Tidak menimbukan pertambahan suhu udara yang berlebihan pada tempat kerja
- Memberikan pencahayaan dengan intensitas yang tetap menyebar secara merata, tidak berkedip, tidakmenyilaukan, dan tidak menimbulkan bayang-bayang.
- Meningkatkan lingkungan visual yang nyaman dan meningkatkan prestasi.

Kualitas Cahaya

a. Hard light
Disebut dengan cahaya keras yang dihasilkan dari sumber cahaya dengan intensitas yang tinggi, cahaya lebih bersifat spot. Menghasilkan kekontrasan yang tinggi dan bayangan yang keras (gelap – terangnya).

b. Soft Light
Disebut juga cahaya yang lembut karena dihasilkan dari sumber terpendar dan halus biasanya cahaya yang dipancarkan adalah flood dan dibarengi dengan filter atau elemen penghalus pemendaran cahaya.Kontras yang dihasilkan lebih tipis sehingga bayangan yang dihasilkan juga tidak keras.

Direction Of Light

Pencahayaan yang dibedakan berdasarkan arah cahaya dan jatuhnya cahaya ke subjek dapat dibedakan:
a.  Top Light
Cahaya yang datang dari arah atas subjek, sebagai ambient/base light juga menciptakan suasana tertekan pada subjek.  
b. Eye Light
Cahaya yang ditujukan pada posisi mata subjek guna untuk menguatkan kekuatan yang dimunculkan dari  mata.
c.Accent Light
Cahaya yang dibuat sebagai aksen diluar subjek untuk menciptakan kedalaman dan mood tertentu. Biasanya ditujukan pada background.

Prinsip Tata Cahaya

Ini sudah menjadi rumusan atau formula dasar sebuah pencahayaan dalam produksi video, film, dan foto. Tiga poin penting itu terdiri atas : Key Light, Fill Light, Back Light

a. Key Light
Pencahayaan utama yang diarahkan pada objek. Keylight merupakan sumber pencahayaan paling dominan. Biasanya keylight lebih terang dibandingkan dengan fill light. Dalam desain 3 poin pencahyaan, keylight ditempatkan pada sudut 45 derajat di atas subjek.Fill Light

b. Fill light
Pencahayaan pengisi, biasanya digunakan untuk menghilangkan bayangan objek yang disebabkan oleh key light. Fill light ditempatkan berseberangan dengan subyek yang mempunyai jarak yang sama dengan keylight. Intensitas pencahyaan fill light biasanya setengah dari key light.

c. Back Light
Pencahayaan dari arah belakang objek, berfungsi untuk meberikan dimensi agar subjek tidak “menyatu” dengan latar belakang. Pencahyaan ini diletakkan 45 derajat di belakang subyek. Intensitas pencahyaan backlight sangat tergantung dari pencahayaan key light dan fill light, dan tentu saja tergantung pada subyeknya. Misal backlight untuk orang berambut pirang akan sedikit berbeda dengan pencahayaan untuk orang dengan warna rambut hitam.

Peralatan Tata Cahaya

Di bawah ini beberapa peralatan dan perlengkapan studio foto atau video, diantaranya :
1. Ruang Studio
Luas ukuran minimal dari studio foto tergantung dari jenis foto apa yang akan dihasilkan, jika hanya Pas foto tentu saja tidak memerlukan ruang studio yang luas seperti pada foo keluarga aau grup yang memerlukan ruangan yang besar. Jadi tidak ada ukuran maksimal atau minimal dari studio tersebut.
Pada tahap awal studio dapat berukuran 3 x 4 m atau 4 x 6 m pertimbangannya menyangkut perlengkapan yang harus disimpan seperti kamera, lampu background dan lain-lain.

2. Kamera dan Lensa
Ada tiga jenis kamera saat melakukan pemotretan di studio, yaitu kamera format kecil yg biasa disebut kamera 35mm, kamera medium format dan kamera format besar. Setiap kamera memiliki kelebihan dan kekurangan. Untuk pemotretan portrait, biasanya digunakan kamera format medium, sedangkan pemotretan still life memakai kamera format besar. Akan tetapi bukan berarti kamera format kecil atau kamera 35mm tidak dapat digunakan untuk pemotretan studio. Saat ini sudah banyak studio foto yang memakai kamera dengan format 35mm untuk pemotretan portrait di studio.

3. Cable Release
Fungsi dari alat ini adalah sebagai pengganti tombol pelepas rana. Alat ini akan memudahkan fotografer ketika menekan tombol pelepas rana sehingga mengurangi risiko bergoyangnya kamera (shake) terutama pade pemotretan dengan kecepatan rana rendah atau bulb.

4. Electronic Flash Head
Electronic Flash Head atau lampu flash studio adalah lampu yang menyalurkan gas seketika dan memproduksi cahaya berdurasi singkat.

5. Kabel Sinkronisasi
Kabel ini berfungsi sebagai pemicu agar lampu studio menyala yang mana kabel ini menghubungkan kamera dengan lampu studio.

6. Triger dan receiver
Alat ini dipasang di kamera dan lampu studio agar lampu studio bias menyala saat tombol rana kamera ditekan, pemasangan alat ini dimaksudkan agar fotografer dapat leluasa bergerak tanpa direpotkan oleh kabel sinkronisasi yang terpasang dikamera.

7. Alat Pengukur Cahaya/Flash Meter / Light meter
Alat ini mengukur cahaya yang dikeluarkan oleh lampu studio dan digunakan untuk menentukan bukaan diafragma yang seharusnya di pakai dikamera, Sebelum menggunakan alat ini dilakukan penyetelan kecepatan rana dan iso yang digunakan

8. Alat pengukur Suhu warna / Color Meter
Untuk mengetahui suhu warna/white balance yang tepat dari sumber cahaya yang digunakan pada saat pemotretan berlangsung digunakan alat pengukur suhu warna atau color meter. Alat ini menginformasikan mengenai tinggi rendahnya suhu warna sehingga bias didapat nilai dari white balance yang akan disetting di kamera atau penggunaan filter warna yang tepat untuk kamera.
Suhu warna atau white balance dari lampu studio yang masih baru biasanya berkisar 5500 Kelvin atau lebih sehingga hasil yang didapat menjadi kebiru-biruan dan seiring dengan pemakaian dari lampu flash studio tersebut suhu warna berangsur-angsur turun hingga bisa mencapai 4300 Kelvin dan menjadi kekuning-kuningan. Dengan alat pengukur suhu warna tersebut maka akan bisa didapat suhu warna yang tepat.

9. Standar Reflektor
Biasanya setiap pembelian lampu flash studio dillengkapi dengan standar reflector yang menghasilkan cahaya yang langsung dan keras.

10. Reflektor
Reflektor digunakan untuk memberikan cahaya tambahan yang merupakan pantulan dari cahaya utama, reflector dipasaran terdiri dari 3 warna yaitu putih, perak dan emas dimana masing-masing warna mempunyai karakter dari pentulannya tersebut.

11. Payung Studio
Payung Studio digunakan untuk menghasilkan efek bayangan yang lebih halus serta pancaran cahaya yang lebih luas di bandingkan dengan standar reflector. Alat ini sangat efektif digunakan pada pemotretan yang membutuhkan cakupan area cahaya yang luas, namun dibanding dengan standar reflector pancaran cahaya dari payung ini lebih sulit di arahkan.

12. Softbox
Softbox digunakan untuk menghasilkan efek cahaya yang lebih halus lagi dibandingkan dengan payung, cahaya yang dihasilkan lebih terarah karena cakupan cahaya yang dihasilkan softbox lebih terbatas, ukuran softbox juga mempengaruhi hasil yang didapat, semakin besar ukuran softbox akan semakin lembut cahaya yang dihasilkan. Softbox dapat menghasilkan efek bayangan persegi pada mata model.

13. Octo Dome
Octo Dome sama seperti Softbox menghasilkan efek cahaya yang lebih halus dan cahaya yang terarah, selain itu octodome menghasilkan efek bayangan segi delapan pada pupil mata model.

14. Snoot
Snoot digunakan untuk mengarahkan pencahayaan ke bagian tertentu saja agar mendapatkan efek spot, Alat ini biasanya digunakan di diatas dan dibelakang objek untuk menyinari rambut sehingga objek terpisah dengan latar belakang. misalnya untuk Hairlight.


Sumber : http://www.academia.edu/4056883/Pencahayaan_merupakan_salah_satu_faktor_untuk_mendapatkan_keadaan_lingkungan_yang_aman_dan_nyaman_dan_berkaitan_erat_dengan_produktivitas_manusia?login=&email_was_taken=true

http://nurfajargiovina.blogspot.com/2012/07/tata-cahaya-dalam-multimedia.html