Senin, 16 November 2015

Membuat Efek Transisi Video Dengan Adobe Premiere

Transisi video adalah efek yang menampilkan perubahan tampilan dari satu klip ke klip yang lain. Pada umumnya penerapan transisi video digunakan untuk proses penggantian tampilan antar klip.
Pada posting sebelumnya saya telah menulis mengenai proses memotong video.
Untuk memberikan efek transisi langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1. Letakkan dua buah klip video yang saling berurutan misalnya pada timeline video1, lihat gambar berikut:
clip_image002
2. Berikutnya buka effect pada windows project, lihat gambar:
clip_image004
3. Kemudian pilih pada Video Transitions dengan cara klik gambar folder, hingga terbuka seperti gambar berikut:
clip_image006
4. Setelah terbuka, disitu terdapat banyak sekali efek transisi, misalnya kita pilih yang slide
clip_image008
5. Untuk menerapkan efek transisi, misalnya kita gunakan efek sliding boxes, caranya cukup mudah kita tinggal tarik/drag efek sliding box ke pertemuan dua buah klip yang ada di timeline. Lihat gambar berikut ini:
clip_image010
Dan seperti gambar berikut ini yang terlihat pada timeline
clip_image012
6. Efek transisi sudah berhasil kita terapkan, untuk mencobanya silahkan Anda tekan tombol spasi di keyboard, anda akan melihat hasilnya:
clip_image014
7. Selesai

Catatan:
Optimasi adobe premiere: untuk mengurangi beban computer khususnya dalam penggunaan memory, alangkah baiknya anda melakukan render preview.
Sebagai contoh lihat pada timeline anda ada klip yang ada warna merah, ini terjadi juga ketika kita baru saja meletakkan efek transisi.
clip_image016
Bila ada tanda merah itu silahkan sekarang Anda tekan tombol enter di keyboard akan terjadi proses rendering files
clip_image018
Setelah proses rendering files sukses, di windows monitor otomatis video anda jalan. Dan sekarang silahkan cek ditimeline, warna merah sudah hilang dan berubah jadi warna hijau.
clip_image020

Jumat, 30 Oktober 2015

Membuat Efek Pada Gambar Vektor


Membuat Efek Pada Gambar Vektor – Sahabat Pustakers, pada kesempatan kali ini Pustaka Sekolah akan berbagi mengenai Artikel Komputer yag berjudul cara memberikan efek pada gambar vektor. Corel Draw memberikan kemudahan dalam memberikan efek-efek yang menarik sehingga memberikan nilai tambah bagi desai kita. Efek ini memberikan kesan gambar lebih menarik. Efek yang sering digunakan diantaranya adalah efek Blend, contour, distortion, drop sadow, envelove dan extrude seperti yang terdapat dalam toolbox dan flyout.
Membuat Efek Pada Gambar Vektor
Efek blend digunakan untuk mengisi kurva-kurva sehingga mirip grafik 3 dimensi, efek contour merupakan penciftaan bidang atau outline yang dibutuhkan berdasarkan garis suatu bidang kurva tertutup secara keluar maupun kedalam, efek drop sadow disebut juga efek bayangan, efek envelove untuk membentuk objek, efek distortion untuk memberikan efek distorsi.
Secara umum, urutan langkah pengguaan efek itu sebagai berikut: pilih objek dengan pick tool klik salah satu flyout berisi efek (tool pada tooolbox) dan drag objek kemudian atur lewat property bar.

Memberikan Efek blend
memberikan efek blend adalah mengisi kurva-kurva sehingga mirip grafik 3 dimensi.

Memberikan efek contour
merupakan penciftaan bidang atau outline yang dibutuhkan berdasarkan garis suatu bidang kurva tertutup secara keluar maupun kedalam.

Memberikan efek drop shadow
efek drop sadow digunakan untuk memberikan bayangan pada objek. Objek yang bisa diberi bayangan adalah objek yang memiliki warna. Objek teks juga dapat diberikan efek ini.

Memberikan efek envelope
Efek envelope memungkinkan kita membentuk suatu objek dengan bebas.

Memberikan efek extrude
Efek extrude akan memberikan bentuk yang mengesankan pada tampilan 3 dimensi.

Mengatur Efek Warna
Ada beberapa tipe pewarna objek, diantaranya adalah menggunakan fill color, fountain fill/gradasi, pattern fill, texture fill, ataupun postscript texture. Ada 3  pilihan menu warna yaitu models, mixer, dan palallete. Untuk memberikan efek gradasi warna, kita bisa memilih fountain fill dengan beberapa pilihan, yaitu linear, radial, conical dan square. Untuk memberikan pola warna atau pattern tertentu pada objek, kita bisa memilih menu pattern fill. Ada Beberapa pola warna yang bisa dipilih pada kotak dialog pattern fill.

Menggunakan Artistic Media
Fasilitas artistic media menyediakan bentuk-bentuk yang artistik dan unik untuk menambah kesan menarik pada karya grafis kita. Untuk menggunakan fasilitas ini munculkan menu Artistic media tersebut di menu docker. Untuk memunculkan menu artistik media dimenu docker, klik pulldown menu window pilih docker kemudian klik artistic media.

Menggunakan Fasilitas weld, trim dan intersect
Fasilitas weld digunakan untuk menggabungkan bidang objek menjadi satu. Fasilitas trims dan intersect digunakan untuk memotong bidang objek menggunakan bidang lain sebagai pemotong. Prinsip langkah-langkahnya sama dengan proses welding, yaitu objek ditumpukkan kemudian klik menu (trim ataupun itersect) pada properti bar. Menu-menu tambahan efek  ataupun editing gambar yang lain masih banyak kita bisa meilih menu tersebut pada toolbox, pulldown menu, menu docker maupun menu-menu lainnya yang menurut kita paling praktis.

Kamis, 15 Oktober 2015

Sejarah Perkembangan Komputer sebelum Tahun 1940

Komputer telah melalui berbagai generasi dari mulai generasi pertama, kedua, ketiga, keempat, dan kelima sekarang ini yang sangat canggih mulai dari tablet, laptoo dan lain-lain. Tetapi itu semua bermula dari beberapa penemuan alat-alat yang akan menjadi cikal bakal lahirnya komputer. Barikut Sejarah Perkembangan Komputer sebelum Tahun 1940 selengkapnya.

Dahulu, manusia menggunakan jari untuk mengenali dan menyebut nomor
satu hingga sepuluh. Setelah itu, manusia mengenal nomor-nomor yang lebih
besar, tetapi masih menggunakan digit-digit asas dari 0 hingga 9. Sistem bilangan
ini disebut bilangan perpuluhan atau desimal. Jari-jari digunakan untuk
menambah dan mengurangi bilangan. Penjumlahan dan pengurangan bilangan
membantu dalam perniagaan barter. Apabila
perniagaan semakin berkembang, jari-jari tidak
dapat menampung keperluan pengiraan yang
bertambah rumit.

Sumber: wikimedia
Gambar 1.20 Abakus atau sempoa
Perkembangan selanjutnya adalah alat yang
digunakan oleh ahli-ahli perniagaan dari negeri
Cina, Turki, dan Yunani. Mereka menggunakan
abakus (sempoa) untuk melakukan operasi
matematika (penjumlahan, pengurangan, perkalian,
dan pembagian).


Sumber: wikimedia
Gambar 1.21 Mesin hitung mekanik buatan Blaise
Pascal pada tahun 1642

Blaise Pascal mencipta mesin
hitung mekanika pertama pada tahun
1642. Mesin ini beroperasi dengan
cara menggerakkan gir-gir pada roda.
Pascal juga telah banyak
menyumbang ide dalam bidang
matematika dan ilmu peluang. Mesin hitung Pascal kemudian disempurnakan oleh William Leibnitz.
 
Sumber: wikimedia
Gambar 1.22 Cikal
bakal komputer

Pada tahun 1816, Charles Babbage membuat alat yang
disebut ‘the difference engine’. Mesin ini dapat menyelesaikan
masalah persamaan matematika seperti logaritma secara
mekanik dengan tepat hingga ketepatan dua puluh digit.
Mesin ini menggunakan sebuah kartu untuk menyimpan hasil
kerja, melakukan perhitungan secara otomatis, dan
menghasilkan keluaran dalam bentuk cetakan di kertas.
Konsep mesin Babbage mengejutkan ilmuwan pada masa itu
kerena dianggap terlalu maju. Babbage kemudian membuatalat yang disebut ‘the analytical engine’. Kedua alat yang dibuat Babbage inilah yang menjadi cikal bakal komputer modern pada saat ini. Semua komputer pada saat ini menggunakan model mesin seperti yang diidekan oleh Babbage, yaitu masukan memori (penyimpanan), pengolahan, dan keluaran.