Minggu, 27 September 2015

Sesi sebelum pengantin Hadir di Akad / Pemberkatan/Resepsi

Foto Kondisi Ruangan

  • - Pintu Masuk Utama
  • - Nama gedung acara / masjid / gereja
  • - Suasana ruangan
  • - Ruang keseluruhan
  • - Suasana tamu dan undangan
  • - Suasana Saudara/family/keluarga pengantin

Dekorasi dan Aksesoris Perhiasan

  • - Pelaminan posisi kosong
  • - Bunga-bunga dan hiasan
  • - Meja penerima tamu
  • - Hiasan Kursi
  • - Souvenir pernikahan
  • - Untuk Akad muslim : Meja Ijab Kabul, Alquran, Mahar, dll
  • - Untuk Gereja : Lilin, Alkitab, Altar, salib
  • - Karangan bunga ucapan selamat.

Makanan dan Hidangan

  • - Susunan makan dan hidangan
  • - Gelas berisi minuman yang berwarna warni dan menarik
  • - Stand makanan dan minuman.
Catatan : coba temukan hidangan yang megah dan menarik untuk difoto semisal inisial ES dan perhatikan jga kondisi lighting

Make UP pengantin

Untuk pengantin perempuan :

  • - Sebelum di make up
  • - Make up mata, bibir dan lain sebagainya (kalo memungkinkan perbagian)
  • - Ekspresi keluarga yang hadir disekitar acara
  • - Baju pengantin sebelum dikenakan
  • - Alat-alat make up
  • - Penata rias 
  • - Pengantin setelah selesai make up, sekaligus pose.

Untuk penganti Pria

  • - Sebelum di make up
  • - Make up mata, bibir dan lain sebagainya (kalo memungkinkan perbagian)
  • - Ekspresi keluarga yang hadir disekitar acara
  • - Baju pengantin sebelum dikenakan
  • - Alat-alat make up
  • - Penata rias 
  • - Pengantin setelah selesai make up, sekaligus pose.
Catatan : ajaklah pengantin, keluarganya, orang tuan dan saudara-saudara dekatnya bercanda, keceriaan pengantin adalah pose yang penting dan berharga.

Foto Akad Nikah :

Foto Pengantin :

  • - Suasana lokasi dan dekorasi ruangan
  • - Mobil pengantin jika ada. (termasuk pose didpean mobil, turun dari mobil dan didalam mobil)
  • - Pengantin memasuki ruangan
  • - Ekspresi keluarga
  • - Susana tamu
  • - Ekspresi pengantin wanita saat bersyahadat
  • - Ekspresi pengantin pria saat mengucapkan ijab dan qabul
  • - Pengantin, saksi dan penghulu menandatangani buku nikah
  • - Pengantin sungkem / sujud kepada orang tua
  • - Pengantin memberikan maskawain
  • - Pengantin saling memakaikan cincin 
  • - Pengantin memperlihatkan cincin kawin
  • - Photo bersama keluarga baik laki-laki maupun perempuan
  • - Penganti memperlihatkan buku nikah
  • - Pose-pose

Keluarga 

  • - Pose formal dan resmi
  • - Ekspresi keluarga seperti tangis haru, senyum, canda dan tawa.

Pembawa Acara/pengisi acara

  • - Pidato
  • - Membawakan doa
  • - Penghulu dan saksi, terutama ketika tanda tangan buku nikah

Tamu/Keluarga

  • - Untuk foto bersama - pose formil 
  • - Tamu keseluruhan/berkeliling
  • - Suasana makan
  • - Kumpulan teman dan kerabat

Liputan Resepsi  

Pengantin

  • - Mobil pengantin jika ada
  • - Pengantin memasuki ruangan
  • - Pengantin pidato/menyanyi/dsb
  • - Pengantin melempar bunga
  • - Pengantin bersalaman dengan tamu/ suasana
  • - Pengantin berjalan2
  • - Pengantin makan/minum
  • - Pengantin berpose mesra di pelamina

Keluarga

  • - Pose formil
  • - Candid orang tua pihak pria/wanita

Pembawa Acara/pengisi Acara

  • ƒ M.C
  • ƒ Penyanyi
  • ƒ Pembuka jalan penganten (untuk adat)
  • ƒ Pengiring penganten
  • ƒ Panitia-panitia
  • ƒ Pidato, nyanyi dan sebagainya

Tamu/Keluarga

  • ƒ Untuk foto bersama - pose formil
  • ƒ Tamu-tamu menyerbu makanan/antrian makanan
  • ƒ Tamu-tamu mengobrol
  • ƒ Kumpulan teman dan kerabat Candid  

Pengantin

  • ƒ Ekspresi pengantin pria
  • ƒ Ekspresi pengantin wanita
  • ƒ Ekspresi bersama/mesra dsb
  • ƒ Ekspresi keluarga
  • ƒ Close up keluarga inti 

Mini Studio  

Pasangan Pengantin dan Keluarga

  • ƒ Pose sendiri-sendiri
  • ƒ Pose formil
  • ƒ Pose mesra
  • ƒ Pose gaya/funky

VIDEO SHOOTING

  • Album foto merupakan storyboard dari video dokumentasi
  • ƒKedetilan dan kualitas video terutama kecerahan gambar sangat penting
  • ƒKamera minimal MD-10000, MD-9000 pada cahaya under gambar pecah
  • ƒJangan pernah berani-beraninya shaking apalagi gempa bumi!
  • ƒJangan pernah pake auto wb. Set WB manual. Perubahan WB pada setting auto (10 detik)
  • sering mengganggu.
  • ƒPerhatikan posisi lampu. Jangan backlight.
  • ƒJangan bermain-main dengan pergerakan kamera.dokumentasi bukan video art! (kecuali
  • pesanan khusus).
  • ƒUntuk 2 video harap saling memperhatikan posisi rekannya agar editing lebih mudah!
  • ƒMinta ucapan selamat dari tamu-tamu yang kelihatan akrab dengan pengantin/keluarga.
  • ƒMinta pesan/testimoni dari orang tua dua belah pihak, keluarga, tamu penting/VIP, atau
  • rekan-rekan pengantin.
ditulis ulang dari ulasan mas Widianto H. Didiet dari forum fotografer.net

Mengenal Mode Pengaturan Pada Kamera Digital

Fotografi Pemula - Mode Pemotretan apa yang sering Sobat gunakan? Menurut satu sumber yang telah melakukan survei terhadap pengguna kamera terutama para fotografer pemula, mode pemotretan Auto atau otomatis merupakan satu pengaturan yang paling banyak digunakan. Hasil survei ini memang tidak mengejutkan mengingat target survey adalah para fotografer pemula, tetapi jangan salah banyak orang yang telah lama menggunakan kamera masih tetap bertanya 'Apakah ada mode pemotretan selain otomatis?'
My Camera

Kali ini kami akan membahas beberapa mode pemotretan dasar yang dimiliki oleh kamera digital pada umumnya (baik itu DSLr atau kamera saku). Informasi ini bisa dikatakan memang teknik dasar pada fotografi khususnya penggunaan kamera, tetapi kami berharap artikel ini berguna bagi Sobat yang memang sedang memulai dunia fotografinya, dan mulai meng-eksplore mode pemotretan selain otomatis.

Mode Otomatis

Mode AUTO

Kami kira tidak perlu membicarakan panjang lebar tentang mode pengaturan AUTO (otomatis), mengingat hampir semua kamera digital memiliki fitur ini. Mode AUTO menginstruksikan kepada kamera agar menggunakan 'penilaian' terbaik dalam menentukan Shutter Speed, Aperture, ISO, White Balance, Fokus serta flash untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Beberapa kamera digital masih tetap memberikan kendali pada flash serta Red Eye Reduction dalam pengaturan AUTO. Mode pengaturn ini tentunya akan memberikan hasil yang relatif baik pada kebanyakan situasi dan kondisi, tetapi harap diingat Sobat butuh untuk memberitahu kamera informasi tambahan tentang jenis pemotretan yang akan diambil, sehingga hasil foto bisa sesuai dengan apa yang Sobat inginkan. Merujuk pada pernyataan tersebut, maka dibawah ini merupakan beberapa mode pengaturan kamera otomatis yang bisa memberi instruksi pada kamera tentang foto yang Sobat inginkan.

Mode Portrait


Ketika Sobat memilih mode Portrait, maka kamera kalian akan secara otomatis memilih menggunakan Aperture atau bukaan besar (bilangan kecil) yang nantinya akan menghasilkan foto dengan background tidak fokus atau blur (contoh: atur ke Depth of Field sempit, hal ini akan memastikan subyek satu-satunya yang terfokus dan merupakan pusat perhatian dari sebuah foto). Mode Portrait bekerja maksimal ketika kalian memotret satu subyek dengan jarak yang cukup dekat (baik itu dengan zoom atau mendekat), dan jika Sobat memotret di bawah matahari cerah, kalian bisa menggunakan flash untuk menambahkan cahaya pada bagian wajah subyek.

Mode Macro

Pengaturan Mode Macro membuat kalian bisa memotret lebih dekat kepada subyek guna memotret secara close-up. Sangat cocok untuk memotret bunga, serangga atau obyek kecil lainnya. Setiap kamera digital biasanya memiliki kemampuan yang berbeda juga, termasuk jarak fokus (biasanya antara 2 sampai 10cm untuk kamera saku). Fokus akan terasa sulit untuk didapatkan ketika Sobat menggunakan mode Macro ini, karena Depth of Field yang digunakan sangat sempit. Jagalah kamera dan obyek yang dipotret separalel mungkin, atau jika tidak Sobat akan sulit menemukan fokus. Pada pemotretan makro kemungkinan besar Sobat tidak akan menginginkan menggunakan flash Built-in yang ada pada kamera, karena akan menghasilkan foto yang terlalu terang (over exposure). Tripod sangat berperan penting dalam pemotretan makro, karena Depth of Field yang digunakan sangatlah kecil, bahkan sebuah gerakan kecil dari subyek bisa mengakibatkan gambar tidak fokus.

Mode Landscape

Mode pemotretan ini bisa dikatakan adalah kebalikan dari mode Portrait, dimana pengaturan mode Landscape memberikan Aperture kecil (bilangan besar) untuk memastikan sebanyak mungkin bidang potret akan terfokus (Depth of Field lebar/besar). Ideal untuk memotret di ruang terbuka seperti alam bebas, terutama untuk Point of Interest (PoI) yang memiliki jarak yang berbeda dari kamera. Pada mode pemotretan ini kemungkunan besar kamera juga akan memiliki Shutter Speed lebih lambat (untuk menyeimbangkan dampak dari aperture kecil), jadi pertimbangkan untuk menggunakan Tripod atau cara lain agar memastikan kamera tidak bergerak.

Mode Sports

Memotret obyek yang bergerak adalah fungsi utama dari mode Sports (pada beberapa kamera disebut dengan 'mode action'). Mode Pemotretan ini ideal pada setiap obyek yang bergerak seperti orang yang berolahraga, binatang, mobil dan lain-lain. Mode Sports memungkinkan untuk 'membekukan' action dengan meningkatkan Shutter Speed. Ketika memotret subyek yang bergerak cepat, Sobat juga bisa meningkatkan peluang merekam gerakan dengan menggunakan teknik Panning untuk mendapatkan efek blur.

Mode Night

Mode ini dirasa akan sangat menyenangkan untuk digunakan dan bisa membuat foto kaya warna yang menarik. Mode Night (tekniknya bisa disebut dengan 'slow shutter sync') digunakan pada pemotretan dengan kondisi rendah cahaya (low light), dan menggunakan shutter speed yang lebih lama pada kamera untuk membantu merekam detail background tetapi juga bisa menggunakan flash untuk memberikan cahaya pada foreground (subyek). Jika Sobat ingin benar-benar menggunakan mode pemotretan ini, maka gunakannlah Tripod jika tidak maka background akan tampak blur, tetapi memungkinkan juga memotret dengan tangan kosong ketika kalian memang menginginkan blur pada BG.

Mode Movie

Fitur mode ini merupakan 'perluasan' dari kemampuan kamera dari hanya mengambil gambar menjadi merekam gambar gerak. Kamera digital saat ini rata-rata sudah dilengkapi dengan mode Move yang bisa merekam baik itu visual maupun audio. Kualitas video pada beberapa kamera digital memang tidak setara dengan standar kamera video, tetapi mode ini memang berguna seklai ketika kalian menemukan subyek yang 'sempurna' untuk diambil menggunakan video. Satu hal yang perlu diingat adalah dengan merekam gambar bergerak atau video akan mengambil space atau ruang memori yang lebih besar daripada foto.
Mode pemotretan lain yang biasanya ada pada kamera digital adalah:

  • Mode Underwater: Fotografi bawah air memiliki tingkat kesulitan tersediri dalam mendapatkan exposure
  • Mode Kids and Pets: Untuk memotret obyek yang bergerak relatif cepat, mode ini sepertinya akan mengingkatkan Shutter SPeed dan mengurangi shutter lag menggunakan pre fokus.
  • Mode Indoor: Membantu dalam pengaturan Shutter Speed serta White Balance
  • Mode Beach: Digunakan pada saat memotret pada kondisi cahaya terang (siang hari terik)
  • Mode Fireworks: Digunakan untuk memotret kembang api
  • Mode Panoramic: Digunakan untuk memotret pemandangan panoramic yang pada nantinya akan digabungkan menjadi satu gambar.
  • Mode Foliage: Meningkatkan/meninggikan saturasi warna.

Mode Semi Otomatis

Mode Aperture Priority (A atau AV)

Kami pernah membahas tentang Mode ini di artikel sebelumnya, memang mode Aperture Priority bisa dikategorikan pada semi otomatis, dimana Sobat bisa memilih Aperture dan kamera akan memilih pengaturan yang lain (Shutter Speed, White Balance, ISO, dan lain-lain) guna mendapat exposure yang tepat. Mode Aperture Priority akan sangat berguna pada saat kalian menginginkan kendali pada Depth of Field (biasanya subyek tersebut diam dan kalian tidak butuh pertimbangan shutter speed). Memilih Aperture dengan bilangan besar berarti Sobat akan mendapatkan Aperture/Bukaan yang lebih kecil dan cahaya yang masuk juga akan semaki sedikit. Hal tersebut berarti juga kalian kan mendapatkan Depth of Field lebar (sebagian besar foto akan terfokus), tetapi kamera akan mendapatkan Shutter Speed yang lebih lama. Bilangan kecil berarti kebalikannya (contoh: aperture besar maka Depth of Field juga akan kecil dan kamera kemungkinan besar akan memilih shutter Speed yang lebih cepat).

Mode Shutter Priority (S atau TV)

Mode pemotretan ini sangat mirip dengan Aperture Priority, tetapi bedanya adalah pada mode ini Sobat memiliki kendali penuh pada Shutter Speed, dan kamera akan menangangani sisa pengaturan yang lain. Sobat bisa menggunakan mode Shutter Priority jika ingin kendali penuh terhadap Shutter Speed, contohnya ketika memotret obyek yang bergerak (olah raga), tentunya Sobat ingin mendapatkan Shutter Speed yang cukup cepat untuk membekukan gerakan atlet. Dilain sisi, mungkin sobat lebih menikmati merekam gerakan dalam bentuk blur seperti air terjun, maka cobalah menggunakan shutter speed yang lebih lambat. Shutter Speed lambat juga bisa digunakan pada saat kondisi rendah cahaya.

Mode Program (P)

Beberapa kamera digital memiliki mode prioritas ini dalam melengkapi fitur otomatis. Mode Program hampir mirip dengan AUTO, pada kamera yang memiliki Mode AUTO dan Program, mode Program memberikan sedikit kendali atau kontrol terhadap beberapa fitur kamera seperti flash, White Belance, ISO, dan lain-lain. Periksa buku manual kamera digital kalian untuk lebih jelasnya, dan yang bisa digaris bawahi adalah Mode Program memeiliki beberapa perbedaan dengan AUTO.

Mode Full Manual

Mode Manual

Sobat memiliki kendali dan kontrol penuh dalam fitur ini, dan kalianlah yang menentukan semua parameter pengaturan seperti Shutter Speed, Aperture, ISO, White Balance, dan lain-lain. Mode ini memberikan fleksibilitas pengaturan yang kalian gunakan dalam memotret. Tentu sobat harus mengetahui apa yang dibutuhkan kenapa menggunakan mode Manual, sama seperti alasan-alasan diatas untuk menggunakan salah satu mode prioritas.

Jumat, 25 September 2015

Komposisi Fotografi Oleh Arbain Rambey

Arbain Rambey
Arbain Rambey
Sekali lagi cari-cari kultwit lama dari bang Arbain Rambey di timeline twitter dengan penjelasan yang mudah dipahami. Kultwit ini sudah mendapatkan ijin dari beliau dan kami jabarkan dalam bentuk artikel singkat berikut dengan judul Komposisi Fotografi. Kami tambahkan beberapa ilustrasi agar lebih mudah dipahami. 
Oleh : Arbain Rambey (via twitter : @arbainrambey)
Komposisi fotografi adalah masalah menempatkan berbagai benda yang terpotret dalam bingkai fotonya. Bagus tidaknya komposisi sebuah foto sangat tergantung kebutuhan pada foto itu sendiri. Komposisi bisa dibuat dengan mengatur benda yang akan dipotret, atau mengatur angle (sudut pengambilan) dan pilihan lensa untuk obyek pemotretan yang tak bisa diatur.
Beberapa Macam Aturan Komposisi Fotografi
Contoh Rule of Thirds
Contoh Komposisi Rule of Thirds, Image Credit Photography101
Aturan komposisi yang standar ada dalam aturan yang disebut Rule of Thirds. Rule of Thirds didapat dengan membagi bidang foto dalam tiga bagian vertikal dan tiga bagian horisontal. Elemen-elemen foto dipasang pada garis2-garis pembagi itu.
Pada hukum Rule of Thirds, garis-garis pembagi biasanya diisi garis cakrawala untuk foto-foto lanskap (landscape). Rule of Thirds akan membingungkan pemula manakala tidak terdapat bidang atau garis tegas sama sekali pada adegan yang difoto.
Sejalan dengan berlalunya waktu, muncul bermacam teori komposisi kontemporer yang tiap jenisnya pun justru sangat tak terumuskan dengan tegas. Jenis komposisi modern yang pertama adalah “merata”. Elemen-elemen foto diatur serata mungkin. Misal foto produk, foto keluarga. Komposisi “merata” dipakai untuk memotret benda yg banyak. Varian dari “merata” adalah kita menonjolkan beberapa di antara obyek yang terpotret itu.
Jenis komposisi modern kedua adalah “di tengah”. Subjek utama yang dipotret dipasang benar benar di tengah foto. Sedangkan komposisi modern ketiga adalah “di pinggir”, alias benda utama dalam foto dipasang di paling tepi kiri atau kanan foto. Saat ini komposisi foto relatif sangat bebas. Tetapi sesungguhnya hanya pengembangan saja dari komposisi jenis “di tengah” atau “di tepi” atau “merata”. Bagaimana pun komposisi adalah pilihan personal yang menyangkut selera. Tidak ada istilah salah dan tak ada benar di sini.
Kumpulan komposisi-komposisi yang pernah Anda buat akan menjadi “perpustakaan” bagi pemotretan anda selanjutnya. Komposisi memang “menyandingkan” elemen-elemen foto. Memisahkan yang utama (POI, Point of Interest) dengan yang lain bisa dgn warna, fokus atau juga posisi.
Dalam dunia jurnalistik, sering muncul dua macam komposisi. Pengaturan oleh protokol dan pengaturan pemotretan. Kalau Anda melihat sebuah foto tidak enak dilihat, itu artinya anda tak suka komposisi foto itu.
Kesan Foto Berdasarkan Komposisi
Contoh Komposisi Rule of Thirds
Contoh Komposisi Rule of Thirds
Dalam mengatur komposisi fotografi, posisi objek utama menentukan “kesan” sebuah foto. Bidang kosong di depan objek memberi kesan “sedang menuju sesuatu”. Sedangkan bidang kosong di belakang objek, memberi kesan “meninggalkan sesuatu”.
Secara umum, komposisi dalam fotografi adalah cerminan kepribadian sang fotografer. Tidak ada patokan mati tetapi yang ada adalah bagus atau buruk menurut umum. Rule of third dalam teori komposisi yang telah dijelaskan di atas, cuma berlaku saat yang dipotret adalah bentuk teratur. Komposisi adalah 80 persen nilai atau kesan foto pada sebuah pemotretan benda mati. Sedangkan pada pemotretan makhluk hidup, komposisi dikalahkan oleh ekspresi.
Pada intinya, mengatur komposisi saat memotret adalah proses utama penciptaan sebuah foto secara umum. Komposisi adalah pembeda foto yang satu dengan lainnya. Komposisi seperti juga moment dan ekspresi, tidak bisa dibuat Auto pada kamera, dan tak bisa diperbaiki melalui photoshop jika tidak sesuai.
Kemampuan membuat komposisi fotografi yang baik pada saat mengambil foto adalah hasil pengendapan pemikiran yang didapat dari latihan.

KOMPOSISI DASAR DAN SUDUT PENGAMBILAN GAMBAR ( CAMERA ANGLE )

KOMPOSISI DASAR DAN
SUDUT PENGAMBILAN GAMBAR ( CAMERA ANGLE )
Oleh : Yuda Kurniawan

Dalam dunia fotografi tidak sedikit fotografer apalagi yang masih pemula, seolah terlena pada hal-hal yang bersifat teknis saja, seperti mengatur bukaan diafragma, pengaturan kecepatan, dan pengaturan jarak. Mungkin juga, selama ini tidak terpikirkan bahwa di dalam foto itu terkandung nilai-nilai tertentu yang dapat membuat foto itu bagus atau sebaliknya menjadi berantakan. Salah satunya adalah pengaturan komposisi. Mungkin belum pernah membayangkan, bahwa dengan pengaturan komposisi sesungguhnya dapat ditonjolkan subjek utama. Bahkan tidak jarang akan mendukung keberhasilan foto-foto yang kita buat.
Definisi Komposisi
Komposisi secara sederhana diartikan sebagai cara menata elemen-elemen dalam gambar, elemen-elemen ini mencakup garis, bentuk, warna, terang dan gelap. Yang paling utama dari aspek komposisi adalah menghasilkan visual impact (sebuah kemampuan untuk menyampaikan perasaan yang anda inginkan untuk berekspresi dalam foto). Dengan komposisi, foto akan tampak lebih menarik dan enak dipandang  dengan pengaturan letak dan perbandaingan objek-objek yang mendukung dalam suatu foto. Dengan demikian perlu menata sedemikian rupa agar tujuan dapat tercapai, apakah itu untuk menyampaikan kesan statis dan diam atau sesuatu mengejutkan. Dalam komposisi selalu ada satu titik perhatian yang pertama menarik perhatian.
Tujuan Mengatur Komposisi Dalam Fotografi
1.    Dengan mengatur komposisi foto, kita juga dapat membangun “mood” suatu foto dan keseimbangan keseluruhan objek foto.
2.    Menyusun perwujudan ide menjadi sebuah penyusunan gambar yang baik sehingga terwujud sebuah kesatuan (unity) dalam karya.
3.    Melatih kepekaan mata untuk menangkap berbagai unsur dan mengasah rasa estetik dalam pribadi pemotret.
Jenis-Jenis Komposisi :