Mulai dari jaman photoshop 7 sampe photoshop cs6, Curve tetap menjadi andalan Julliet untuk mengedit foto. Simak dialog berikut:
Romeo: Jull, kamu kalo ngedit di photoshop 7, seringnya pake tool apa sih?
Julliet: Curve.
Romeo: Foto-foto saya banyak yang gelap, biasanya kamu ngeditnya pake apa?
Julliet: Curve.
Romeo: Nambah kontras pada foto?
Julliet: Curve.
Romeo: Lha kalo White Balancenya agak ngaco gitu, koreksinya kamu pake apa?
Julliet: Curve.
Dari dialog diatas, bisa dikatakan Curve itu bersifat palugada (apa lu mau gue ada). Mulai dari pengaturan daerah shadow highlight sampai dengan koreksi warna. Mari kita kupas Curve mulai dari dasarnya.
AKSES
Fungsi Curve dapat diaktif melalui: image --> Adjustments --> Curves. Atau dengan shortcut ⌘+M pada mac atau CTRL+M pada windows. Cara lain adalah dengan mengakses curve di panel Layers. Dengan cara ini, curve akan tampil sebagai layer. Hal ini memudahkan kita dalam masking.
DASAR CURVE : INPUT = OUTPUT
Dengan berdasarkan atas informasi pada histogram, Curve bertugas mengatur nilai-nilai atau intensitas pada daerah shadow, mid, dan highlight dengan menaikkan atau menurunkan kurva.
(Sedikit review: nilai pixel 0 adalah hitam pekat, 127 adalah daerah abu-abu, 255 adalah putih murni)
Dengan dasar nilai pixel dari 0 - 255, kita bisa memperkirakan seberapa besar perubahan yang mau dilakukan. Jangan terlalu tajam dalam menaikkan atau menurunkan kurva, karena akan mengakibatkan hilangnya detail pada daerah-daerah tertentu.
Pada satu titik yang anda edit, anda perlu melihat angka yang ada pada kolom Input dan Output. Pada contoh dibawah, saya mengubah sebuah titik dengan nilai 76 (pada daerah shadow) menjadi 51. Artinya pixel yang mempunyai nilai 76 akan turun menjadi 51, dengan kata lain foto yang saya edit akan lebih gelap.
Menambah Kontras
Formasi kurva yang sering digunakan untuk menambah kontras adalah S-curve, dimana dengan menaikkan kurva di daerah highlight dan menurunkan kurva pada daerah shadow. Konsekuensi dari S-curve adalah hilangnya detail pada daerah shadow. Namun dengan adanya Curve sebagai layers, maka kita bisa melakukan masking pada daerah shadow tersebut.
Menerangkan Foto
Fungsi curve untuk menerangkan foto atau menambah intensitas cahaya sangat mudah dilakukan. Hal pertama yang dilakukan adalah melihat histogram foto. Jika ada clipping area (seperti contoh dibawah), cukup dengan menggeser slider highlight ke area yang ada informasi highlight-nya.
Berikut adalah hasil setelah saya geser slider highlight ke kiri dan menambahkan S-Curve untuk menambah kontras pada langit. Menggeser slider highlight ataupun shadow fungsinya hampir sama ketika kita menggeser highlight slider di level.
Mengubah White Balance
Curve bisa sebagai pengatur White Balance. Ada cara cepat untuk mendapatkan WB dalam Curve, yaitu dengan menggunakan White color Sampler. Tool ini akan mengubah informasi pada channel RGB foto sesuai dengan dimana White Color Sampler di klik. Dalam foto dibawah, saya meng-klik awan yang terang, dengan asumsi awan tersebut memiliki warna asli putih. Dengan sekali klik, foto yang tadinya gelap dan mempunyai WB yang kurang tepat, langsung berubah sesuai dengan keinginan saya: mempunyai tone warna yang hangat dan sedikit lebih terang. Dalam panel Curve bisa kita lihat channel RGB langsung berubah posisi, jika mau menaambah kontras, tinggal menambahkan S-Curve saja.
Cara kedua mengganti WB adalah dengan mengubah channel Red, Green dan Blue satu per satu. Buka tool Curve, diatas kolom histogram ada panel channel, disinilah saya mengubah channel RGB satu per satu. Dengan menurunkan sedikit channel Red dan Green, serta menaikkan kurva pada channel Blue, saya mendapatkan WB yang saya inginkan, karena memang seperti itu keadaannya saat saya motret. Setelah mengubah semua channel, kembalilah ke channel RGB, lalu jika merasa kurang kontras, atau kurang terang, maka tinggal mengubah kurva utama (berwarna hitam) dengan formasi S-curve atau sesuai selera. Berikut contohnya:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar