Banyak cara membuat foto tersebut terlihat lebih berdimensi, salah satunya adalah dengan memperhatikan pencahayaan. Selain penggunaan cahaya yang ada (available light), umumnya fotografer menggunakan tambahan artifisial light berupa lampu studio atau speed light yang dikenal juga dengan istilah Flash. Penggunaan flash ini biasanya lebih mudah dan efisien, orang menyebut dengan nama teknik Strobist dan dalam satu pemotretan jumlah flash yang digunakan bisa beragam jumlahnya, bisa satu, dua, tiga hingga lebih untuk membuat foto sesuai dengan yang diinginkan.
Agar lebih sederhana dan mudah dimengerti, saat ini saya mau coba berbagi dengan cara membahas foto yang dibuat dengan bantuan satu flash saja terlebih dahulu.
1. Penggunaan satu flash dengan bantuan Umbrella transparant
Seperti pada tulisan saya terdahulu, hal pertama yang
saya lakukan saat akan memulai pemotretan adalah mengamati kondisi
cahaya matahari. Lokasi pemotretan ini berada pada tempat yang cukup
teduh dan terlindung dari cahaya matahari langsung. Dengan kondisi
demikian saya memutuskan untuk menggunakan tambahan Umbrella transparant
(shoot-through umbrella) pada flash, payung ini sangat sakti untuk melembutkan cahaya flash dan lebih praktis penggunaannya untuk strobist.
Foto 1. Penggunaan satu flash dengan bantuan Transparant Umbrella
Photo By : Purnawan Hadi
|
www.lightingdiagrams.com
Nikon D90 – AF-S 18-105 VR, ISO-400, F/5, speed 1/200, Spot Metering
|
2. Penggunaan satu flash dengan Reflector bawaan.
Pada foto berikut saya ingin menunjukkan hasil pemotretan satu flash dengan menggunakan reflektor bawaan, bentuknya bisa dilihat pada foto Light Diagram dibawah ini.
Foto 2 .Penggunaan satu flash dengan Refletor bawaan
Photo By : Purnawan Hadi
|
www.lightingdiagrams.com
Nikon D90 – AF-S 35mm 1.8, ISO-200, F/5.6, speed 1/160, Spot Metering
|
3. Penggunaan satu flash tanpa aksesoris lain.
Pada contoh kali ini pemotretan dilakukan dengan cahaya matahari yang sangat keras. Bisa dilihat pada bagian kanan foto yang over karena cahaya matahari. Saya menggunakan cahaya matahari yang cukup keras ini sebagai rim-light.
Foto 3 . Penggunaan satu flash tanpa aksesoris lain
Photo By : Purnawan Hadi
|
Kita harus sebisa mungkin memaanfaatkan serta
memaksimalkan kondisi cahaya matahari ataupun cahaya yang tersedia untuk
membuat dimensi pada foto. Pada kondisi matahari yang keras ini saya
menggunakan flash tanpa aksesoris apapun, dengan full power dan zoom
sekitar 70mm sehingga cahaya lebih terpusat pada satu arah.
www.lightingdiagrams.com
Nikon D90 – Tokina AF 12-28mm F4, ISO-200, F/14, speed 1/200, Spot Metering
|
Saya menggunakan bukaan Diafragma F/14 sehingga
selain cukup membatasi cahaya yang masuk, juga membuat detail foto jelas
dari ujug ke ujung. ISO saya tarus pada posisi terendah di ISO-200 dan
speed saya batasi di 1/200 karena trigger yang saya gunakan tidak
mendukung fitur HSS.
Semoga tulisan saya kali ini dapat membantu rekan
rekan semua yang ingin lebih mempelajari penggunaan flash. Salah satu
cara yang terbaik untuk menguasai penggunaan flash ini adalah dengan
terus dan terus berlatih memotret.
Salam,
Purnawan Hadiwww.purnawanhadi.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar